Identitas Buku Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya

 

Judul Buku: Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya
Penulis: Muhammad Musthofa Azami
Penerjemah: Ali Musthafa Ya’qub
Penerbit: Pustaka Firdaus
Cetak : keenam, Desember 2014
Harga: 75.000
Tebal : 701 hlm

Buku ini memaparkan sejarah, terutama berkaitan dengan sejarah kodifikasi hadis. Kenapa saya memilih untuk meresensi buku ini? Selain saya sedang menggeluti perkulian jurusan ilmu hadis, alasan lain juga untuk memberikan arah pandang yang baik kepada si pembaca supaya membaca buku ini. Karena apa??

Bagi kalian yang berkecimpung di ranah keilmuan hadis, dengan membaca buku ini insyaAllah bakal terlintas pertanyaan “bener nggk sih?” bukan lagi “ bagaimana sih”. Karena buku karya Musthafa Azami memiliki kelebihan yaitu buku ini membawa bukti usaha keilmuan yang terpuji melewati penelitian ilmiah yang amat loyalitas. Buku ini terdapat delapan bab, delapan lampiran serta pengarangnya dikenal mempunyai disertasi penelitian yang akurat sehingga reputasi ilmiah Azami melejit setelah dia memenangkan Hadiah Internaional Raja Faisal untuk studi islam dari Lembaga Hadiah Yayasan Raja Faisal di Riyadh.

Salah satu keunikannya yang ada di buku ini adalah yang ada di bab II yaitu,“Kegiatan Tulis Menulis di Jazirah Arab pada Masa Jahiliyyah dan Permulaan Islam” bab ini menurut orang awam seperti saya benar benar merasa ada yang beda dari buku ini, bedanya jika buku lain menyinggung sejarah masa Jahiliyyah sesuai pada intinya, namun jika buku ini mengarahkan si pembaca untuk berfikir bahwasannya benar tidak kalau masa Jahiliyyah itu dikenal dengan masyarakat yang ummi ( buta huruf )?. Nah, dalam bab ini Azami mampu menyinggung argumen argumen yang membenarkan adanya masyarakat Jahiliyyah yang ummi. Lewat penelitian data sejarah yang akurat sehingga argumen tersebut mampu dipatahkan. 

Hal tersebut membuka cakrawala baru untuk si pembaca yang awam seperti saya, untuk selalu ingin tau seberapa benar nggk sih, sejarah itu disebar hingga kepada masyarakat modern seperti ini?.  Sehingga pertanyaan pertanyan tersebut dapat terpatahkan oleh penekanan pada penelitian Azami.

Dan untuk kelemahannya, sementara ini menurut saya terdapat di penulisan footnote banyak sumber tulisan dari manuskrip arab namun tidak ditulis dengan transliterasi yang sesuai kaidah. Kemudian judul, judul kurang meanarik padahal isi buku merupakan suatu karya akademis keilmuan yang sangat bagus.

Komentar