Suara Hati Nurani Adalah Suara Tuhan


 Suara Hati Nurani Adalah Suara Tuhan



Pada bulan Juli hingga oktober 2020 adalah moment yang sangat meresahkan sepanjang hidup saya. Di kala itu, saya sedang menjalani pekerjaan baru saya di sebuah PT yang ada di Kudus. PT itu merupakan sebuah industri kreatif yang bergerak dalam bidang bisnis. Begitulah kiranya perusahaan tersebut memperkenalkan latar belakangnya. Saya di posisikan sebagai conten writer, karena memang dari awal saya melamarnya adalah sesuai bidang yang saya miliki. 

Bulan pertama saya merasa sungguh bahagia bisa bergabung dalam perusahaa tersebut, karena saya dipercaya untuk mengurus pesantren bisnis, saya menganggap ini adalah hal yang baru bagi saya dan sesuai yang saya suka. Meskipun ada banyak tekanan dalam ruang internal. Lambat laun saya merasa ada yanga neh dalam perusahaan tersebut. Saya akan bicara blak-blakan di sini. Karena saya merasa bahwa ketika saya menulis ini, tidak akan ada yang membaca tentang kisahku ini. Namun, saya bisa sedikit lega, karena bisa mengungkapkan di sini. 

Kejanggalan tersebut berangkat dari kondisi perusahaan tersebut bergerak dibidang dunia digital yang bisniskan, namun saya tidak mengetahui produk apa yang dijual. Akhirnya saya berusaha menisiknya sendiri, melalui website website yang sudah dibuat oleh bagian web developer. Akhirnya sedikit-demi sedikit saya mengetahuinya, bahwa ternyataaa...

ternyataa di perusahaan tersebut yang dijual adalah jimat. Macam-macam jimatpun sungguh banyak dan beraneka ragam. bulan kedua saya hanya cukup mengetahui sepercik itu saja. Kemudian pada bulan kedua itu pula saya dipindahkan kantor, karena untuk digabungkan dengan tim lain. dan firasat saya benar saya dipindahkan untuk mengurus bisnis jimat. Yang mana tugas saya adalah menulis khasiat dan manfaat dari jimat tersebut pada webiste yang sudah dirangkai sedemikian bagusnya.

Jujur, ini adalah sungguh asing bagi saya. Namun, apa boleh buat mau tidak mau saya harus menulis tentang hal tersebut meski harus mengarang, dan belum tentu kebenarannya. 

Pada saat itu saya sungguh bingung dan sangat resah tiap langkah hari saya. Mungkin ketika ada yang membaca ini sungguh menganggap ini lebay. Tapi cobalah rasakan jika anda mengalami seprti saya. Dari kecil saya dididik dalam penuh kehangatan syariat agama, dari mulai SMP saya ditaroh pada Pondok pesantren, dan kuliah saya pun di tempatkan dalam jurusan ilmu hadis. 

pada saat itu, saya tau bahwa saya berada pada posisi yang tidak baik, menulis artikel sehari empat yang berisi kan manfaat  memamkai jimat yang ada pada perusahaan tersebut, dengan harga yang sungguh fantastis. Bayangkan jika jimat itu berupa cincin, yang biasanya dijual di pasar 60 ribu, disitu kami menjualnya seharga tujuh juta. Dan kita menekuk lidah dan tulisan bahwa jika anda memakai jimat ini hajat kalian akan terkabul, karena sudah dibalut ritual dan doa dalam isinya.

Namun, ritual dan doa itu tidak pernah terjadi dalam kantor kami, dan sesungguhnya kami hanya menjual sugesti saja. Itu sungguh snagat berat dalam hidup saya, 

Di sisi lain saat ini bisa dibilang snagat susah mencari pekerjaan untuk fresgreduat seperti saya, karena pandemi. Akan tetapi saya harus melepas pekerjaan tersebut. Kala itu saya selalu menenangkan hati saya di makam Sunan Kudus, memantapkan hati apakah yang perlu saya lakukan. Saya mejalani, namun hati ini resah. Jika Saya meneruskan nanti saya bisa bantu orangta saya dan bisa juga meneruskan cita-cita saya untuk kuliah kembali. 

Saya sungguh tidak peduli menulis semua ini dalam blog saya, karena saya yakin jarang sekali ada yang membukanya dan membacanya . 

Setelah berlama-lama mencari petunjuk Allah, akhirnya ada jawabnya yang sangat membantu dalam langkah saya, yakni tentang hadis, kurag lebih penjelasannya seperti ini,

Jika merasa resah, kamu berada dijalan yang tidak benar 

Kemudian saya merasa siap dan mantap untuk keluar dari perusahaan tersebut. dan siap menerima resiko yang ada. Saya mulai mencari cara untuk keluar dengan baik-baik. Namun, saya juga tidak pernah menyesal, karena mungkin ini adalah sebuah pengalaman, dan teguran dari Allah, agar saya makin terus belajar dan terus bersyukur dengan keadaan yang ada. 

yok tetap semangat, jika anda merasa bahagia dala melakukan pekerjaan seberat apapun itu, berarti disitu anda sedang berjuang di jalan yang sudah pas. Namun, jika kita berjuang dengan hati yang resah, bisa jati itu adalah pekerjaan yang kurang pas. Sebenarnya  suara hati nurani juga merupakan suara Tuhan.

Lakukan semaksimal mungkin yang ada. hehe... alhamdulillah wasyukurillah. 

Komentar