1 Hal Yang Perlu Dingat, Pria dalam Memilih Jodohnya
Hargailah keilmuan yang
kita peroleh, mengingat ilmu tersebut datangnya dari Allah. Manusia tidak dapat
berkuasa, hanya Allah yang berhak berkuasa, belajar merupakan diwajibkan untuk
semua muslim, namun tetap Allah yang berhak memberi ilmu pengetahuan.
Setelah saya mengikuti kultum mata kuliah Manahij Hadis yang diampu
oleh bapak Athoillah, lagi lagi saya tergugah ingin menulis di blog. Saya menulis
bukan terkait dengan mata kuliah Manahij hadis, lain halnya beliau sering
mengatakan seselip pesan implisitnya tentang keutamaan ilmu, hingga akhirnya
menyerempet pada pasangan hidup pun harus berilmu, terutama istri yang kelak akan
menjadi ibu dari anak anak kalian.
Pendidikan anak yang terpenting
adalah berada di tangan ibu, pemuda hancur karena didikan ibu, suami berlaknat
karena wanita, bahkan negara rusak karena wanita. Bayangkan pemuda pemudi
diluar sana yang berkeliaran dimalam hari ditengah jantung kota, mereka
berpesta ria dengan minuman dilarang agama, bermain wanita yang bukan
muhrimnya, demi nafsu belaka, yang mana itu berakibat fatal merusak diri mereka.
Dengan itu, masa depan mereka tanpa terfikirkan, apa itu kelak pantas menjadi
pemimpin Negara?.
Dan semoga ini menjadi tanggung jawab pria untuk mencari pasangan
hidup yang berilmu, tidak melihat dari elok parasnya saja namun daya intelektualnya
juga harus dipertanggung jawabkan, lain halnya wanita semoga menjadi pr untuk selalu mengais ilmu, selain
demi dirinya sendiri serta menjadi bekal untuk mendidik anak anaknya kelak mampu
dan pantas menjadi penerus bangsa. Kata siapa wanita hanya sebagai hiasan
dirumah, wanita merupakan sosok figur kekufuram dan contoh figur keimanan. Kenapa
wanita dikatakan seperti itu?
Wanita merupakan sosok figur kekufuran karena sepandai apapun
seorang suami dalam membina rumah tangga, pasti dapat terlena ketika wanita
berhianat dalam janji suci pernikahan. Atau wanita dapat menjadi agen jembatan
suami untuk berbuat keji demi istri yang dicintainya. Kemuadian wanita
merupakan contoh figur keimanan karena wanita condong memiliki kelembutan
perasaan, apalagi ketika dia sudah menjadi seorang ibu, rasa taatnya kepada suami dan rasa sayangnya kepada
anaknya akan membentuk ketulusan doa yang insyaAllah terkabulkan oleh Allah. Saya
pribadi nih, suka kalau melihat anak sholeh dan sholeha, siapa sih yang tidak
mengharapakan dirinya menjadi itu apalagi untuk anak anak kita kelak. terutama dibalik anak soleh soleha
pasti ada ibu yang berilmu dibelakangnya. Kali ini ada sepercik kisah yang saya
selipkan dalam tulisannya, yang mana beliau merupakan pria sholeh yang selalu
mengutamakan ilmu dengan menghargai setiap ilmu yang ia peroleh. Berikut kisahnya.
Berangkat dari kisah Ibnu Malik atau dikenal dengan Imam Malik bin
Anas, beliau sangat mengutamakan ilmu, hingga dijuluki bintang keilmuan hadis dan fiqih oleh Imam
syafi’i karena tidak ada keilmuan Allah yag paling terpecaya selain Ibnu Malik.
Kisah yang menjadi keteladanan beliau dalam mengimani ilmu adalah ketika beliau
mendapatkan hadiah dari khalifahnya yaitu hadiah sebesar 5000 dinar dihadrohkan
sebagai tanda keberhasilan kepenulisan hadis, dan 100 dinar untuk biaya kepenulisan
keilmuan dan penelitiannya, namun tak disangka dia hanya menerima 100 dinar,
karena beliau merasa tak pantas menerima 5000 dinar. Padahal beliau orang yang
relatif tak mampu dalam segi material selama hidupnya. Berkat kegigihan beliau
yang terus menerus mengais ilmu, akhirnya
hasil karya karyanya sampai sekarang dapat dinikmati dikalangan ulama klasik
hingga kotemporer, bahkan digunakan sebagai acuan akademik dalam penunjang
pendidikan ilmu hadis.
Kearifan lain yang dilakukan ibnu Malik dalam beriman kepada
keilmuan yakni beliau selalu mendengarkan hadis yang diceritakan sahabat lain
dengan cara yang yang sopan baik sopan perilaku dan sopan dalam berpakaian. Beliau
tidak mau menerima hadis yang dibawa oleh para sahabat dengan cara berdiri
apalagi diluar rumah, selain itu setiap beliau pergi rihlah mendalami ilmu,
beliau selalu memakai pakaian terbaiknya.
Betapa Ibnu Malik sangat menghargai keilmuan, hingga keteladanan
beliau dalam mengimani ilmu perlu ditiru. Saya berharap seorang akademisi harus
mampu mengahargai keilmuan yang kita peroleh, mengingat ilmu tersebut datangnya
dari Allah. Manusia tidak dapat berkuasa, hanya Allah yang berhak berkuasa, belajar
merupakan diwajibkan untuk semua muslim, namun tetap Allah yang berhak memberi
ilmu pengetahuan. Jadi jangan hanya berilmu saja hargai ilmumu, maka keberkahan akan menyelimutnya.
and then,Wahai jomlo fisabilillah,, teruslah isi wadah pemikiranmu dengan
ilmu yang matang, maka pria sholeh akan menjemputmu..
Subhanallah Norma kuuuuu💛
BalasHapusIya kerucutkuu
Hapussemoga kita bisa jadi ibu yang shalihah...supaya melahirkan generasi sholih salihah..spt imam malik
BalasHapusAamiin neng 😇
Hapus