Mari ngene…. ngopi


Mari ngene…. ngopi


Ada banyak kekonyolan dalam pengalaman saya selama di Surabaya, kekonyolan itu terjadi pada bahasa sehari hari di Surabaya yang berbeda dengan Jawa Tengah.

Saat petama msuk kuliah, tahun 2016,  saya sudah dapat tugas untuk persentasi yang pertama, karena kebetulan memang absen saya pertama, saya mencoba bertanya kepada temen baru saya, dengan biasa saya menggunakan bahasa jawa, dengan maksud biar keliahatan akrab saja, “pie tugase? bagianmu wis bar to?, tanyaku.

He iyo!, mari ngene. Jawab dia dengan nada tinggi. 
Asliiii wajah saya berubah seketika menjadi gubluk setengah mati. Bahasa sing diucapno iku mau kalo saya terjemahkan kebahasa jawa ala Jateng arinya, "iya, sembuh gini". Bayangno rekkk,,, aku takok opo, jawabane opo.
Karena dia berucap dengn nada tinggi, saya cuma ngangguk dengan beribu tanya, dan tak berani bertanya apa sebenarnya yg dia maksud. Pikiranku masih gak habis pikir, apa maksud dia habis sakit ya, kok ngomong “ mari”. Sumpak uteku kopyor ora paham maksud bahasane arek-arek suroboyoan wektu iku.
Karna masih diselimuti kegublukan, sampai di kos saya langung bertanya ke mbak mbak kos, ternyata e ternyata...., arti dari, “mari ngene”, itu “habis ini”. Nek iki mah duduk bahasane sing salah, tapi aku ae sing gubluk.

Komentar